TURIN - Kekalahan Chelsea dari Juventus pada babak
penyisihan grup Liga Champions menjadi akhir karier kepelatihan Roberto
Di Matteo di Stamford Bridge. Si Nyonya Tua pun menunjukkan rasa
simpatinya yang diwakili oleh Antonio Conte.
Surat pemecatan pun
langsung menghampiri Roberto Di Matteo usai raihan buruk terus
menghampiri Chelsea di beberapa laga terakhirnya. Puncaknya, adalah
saat The Blues takluk dengan skor 3-0 oleh Juve di penyisihan Grup E.
Peluang
sang jawara bertahan Liga Champions musim lalu itu menuju babak knock
out memang menjadi sulit setelah kalah di Juventus Stadium, kemarin.
Tak ingin tren negatif terus berlanjut, manajemen The Blues pun memilih
melengserkan Di Matteo.
Melihat
kondisi tersebut, Conte mengaku prihatin. Terlebih, timnya lah yang
mengalahkan Chelsea, namun pelatih yang tengah menjalani hukuman ini
mengaku tak heran dengan keputusan manajemen The Blues.
“Maaf untuk Di Matteo, saya cukup prihatin dengan apa yang dialami oleh teman saya, Roberto,” ujar Conte, seperti dilansir La Gazzetta del Mezzogiorno.
“Pada
musim lalu, ia telah mengalami momen yang sangat luar biasa dengan
memenangkan Liga Champiosn. Sayangnya, dalam dunia sepakbola tak ada
kata menunggu,” sambungnya.
Terlepas dari keputusan Chelsea akan
pemecatan tersebut, Conte mengaku senang dengan performa dari para
pasukannya. Ia menulai I Bianconeri sudah lepas dari gaya permainan
bertahan ala Italia.
"Kami menampilkan gaya sepak bola yang telah
diperagakan satu tahun terakhir. Kami tak bermain dengan gaya
tradisional Italia dan pertandingan tadi malam jadi bukti," tandasnya.
SUMBER
No comments:
Post a Comment